GejalaGangguan Mental. Gejala dan tanda gangguan mental tergantung pada jenis gangguan jiwa yang dialami. Penderita bisa mengalami gangguan pada emosi, pola pikir, dan perilaku. Beberapa contoh gejala dan ciri-ciri gangguan mental adalah: Waham atau delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. jamdan diagnosa gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik selama 6 jam, masalah yang dialami pasien teratasi sebagian. Hasil dari implementasi yang mengalami hambatan adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, anoreksia. Gangguanpola tidur berhubungan dengan sesak napas dan batuk menetap. Diagnosa ini penulis tegakkan sebab ditemukan data subjektif : pasien mengatakan tidur tidak nyenyak dan sering terbangun karena batuk, pasien mengatakan batuk berdahak, pasien mengatakan sesak napas, pasien mengatakan kurang puas saat tidur dan pasien tidur ยฑ 6-7 jam sehari Dokter: Rencana Tindakan Peningkatan kualitas tidur Kaji pola tidur klien Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat kepada klien dan keluarga Identifikasi penyebab gangguan tidur, Fisik: nyeri, sering Bak, sesak nafas, batuk, demam, mual dll. Psikis: cemas, stress, lingkungan dll. Fasilitasi klien untuk tidur yang adekuat : rubah posisi tidur Gangguanpola tidur berhubungan dengan nyeri. 5. Nyeri kronis berhubungan dengan kontrol nyeri yang tidak adekuat. H. PERENCANAAN- Diagnosa I. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam rasa nyeri klien akan berkurang / hilang. Rencana tindakan : ยท Kaji Diagnosakeperawatan keempat Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri kontraksi pada uterus ditandai dengan nyeri hebat, nyeri seperti ditusuk-tusuk, didaerah uterus, skala nyeri 7, nyeri saat terjadinya kontraksi dapat tercapai dalam waktu 3 hari masalah teratasi dengan hasil klien bisa tidur dengan nyenyak dan tidur klien bisa dipenuhi Kesimpulan: 2 diagnosa yang telah teratasi dan ada 2 diagnosa atau masalah keperawatan yang hanya teratasi sebagian, yaitu untuk diagnosa ketidakefektifan gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan aliran darah ke otak (spasme arteri) serta diagnosa gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuscular. Halini akan memberikan pasien merasa otonomi, restrain dapat meningkatkan agitasi, mengagetkan pasien akan meningkatkan ansietas. Diagnosa 4 : Perubahan pola tidur b/d nyeri Kriteria Hasil : Klien dapat memenuhi kebutuhan istirahat atau tidur. Intervensi : 1. Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan biasanya dan perubahan yang terjadi. D DIAGNOSA KEPERAWATAN. 1. Gangguan pertukaran gas, berhubungan dengan efek sisa anesthesia, imobilisasi, nyeri. 2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka pemebedahan, drain dan drainage. 3. Nyeri berhubungan dengan incisi pembedahan dan posisi selama pembedahan. 4. Risiko injury berhubungan dengan effect anesthesia, sedasi Gangguanpola tidur b.d nyeri yang dirasakan. 7. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN. Tujuan Keperawatan Diagnosa Keperawatan (NANDA) Tujuan Keperawatan ( NOC ) Rencana Tindakan (NIC ) Gangguan pola tidur berhubungan dengan :- Cemas / takut- Agen biokimia : obat- Keletihan- Suhu tubuh meningkat /demam - Depresi / berduka- YgB2KN.